Karena Kau Terlalu Baik…

Dahulu, saya percaya, alasan “Karena Kau Terlalu Baik” itu salah satu alasan terbodoh yang pernah ada untuk menolak cinta. Bagaimana mungkin ketika ada orang yang begitu amat baik menyatakan cintanya ditolak karena kebaikan yang ada pada dirinya. Bukankah seharusnya orang-orang baik ini diterima cintanya karena setiap orang pasti menginginkan kekasih hatinya seorang yang begitu amat baik? Lalu kenapa ada orang-orang yang begitu bodoh mengatakan alasan seperti itu?

Namun, seiring waktu, saya paham kalimat ini. Ini mungkin salah satu keajaiban cinta. Bahwa ini bukan sesuatu yang bodoh. Dan benar adanya, ketika terkadang kita harus menolak seseorang karena ia Terlalu Baik.

Terlalu baik inilah mungkin yang menjadi sisi lain dari cinta untuk menolaknya. Ia terlalu baik untuk mencintai seorang yang tidak lebih baik darinya. Ia punya kesempatan yang lebih baik untuk dapat yang setara kebaikannya atau bahkan lebih. Bisa jadi, cintanya didapat dari penglihatan luar yang tak pernah tahu sisi keburukan yang dicintainya. Atau mabuk asmaranya yang begitu bodoh sehingga mempersiapkan diri untuk menerima orang buruk yang dicintainya.

Dan kasihan terhadapnya menjadi alasan kemudian harus ada penolakan karena ia terlalu baik.

Sama juga mungkin ketika ada penolakan karena ia terlalu cerdas, terlalu kaya, dan sebagainya. Ia punya kesempatan untuk mendapatkan yang lebih baik. Dan akan ada penolakan dari orang-orang yang mencintainya juga. Bukan menolak karena jahat, bukan. Tapi kasihan karena ia punya kesempatan lebih baik.

Tentu bukan cerita cinta menye-menye yang kita bahas di sini, tapi jauh dari itu, cinta yang jauh, membumbung tinggi ke angkasa…

Β 

***Pengen nulis yang ringan-ringan saja setelah lama tak bersua dengan blog ini. Hehe…

22 thoughts on “Karena Kau Terlalu Baik…

  1. ‘karena kau terlalu baik’ itu kita ngerasa ga pantes dan ngerasa rendah buat si dia, tapi kita nggak mau memperbaiki keadaan. jadilah kita nggak pernah pantes untuk siapa siapa #curcol

  2. mungkin yang menolak tidak memiliki rasa yang sama, jadi dia merasa tidak pantas menerima cinta dari orang yang terlalu baik itu
    Kalau terlalu baik dan sama-sama cinta, kemungkinan besar diterima
    Malah seneng kan dapet yang baiikk banget sama dia πŸ˜€

  3. hahahahh kok aku jadi inget beberapa orang…
    Bukan kumbang yang yang menyapa bunga bunga cantik. tapi bunga cantik anggun itu yang mengerlingkan gemilang harapan kasih sayang.

    Namun keagungan bunga membuat sang kumbang memilih untuk tak menambatkan hati tapi pergi jauh.

    Sesungguhnya kamu layak mendapatkan yang lebih…

  4. “Kau terlalu baik…” bagi saya penolakan yg menimbangkan kesopanan agar yg ditolak tidak tersinggung. — yah, bagaimana pun kita selalu mengharapkan yg baik, bukan?

    Alasan kedua adlh mungkin baik nya ”terlalu” yg memang berakhir tidak baik — bukankah segala yg berlebihan (terlalu) tidak baik? Contoh ; menyukai hal-hal yg yg bersifat manis yg terkadang membawa pada rasa hambar pada sebuah hubungan.

    πŸ™‚

Leave a reply to elam Cancel reply